just attend Salihara discussion about "political islam in the middle east and indonesia" and found many interesting facts about it.
Salihara booklet and calendar events |
1.Indonesia lebih punya banyak pengalaman berpolitik dibanding negara timur tengah
2.Indonesia yang mayoritas penduduknya islam tidak selalu memilih partai islam sebagai pemenang pemilu sedangkan setelah revolusi/arab springs ini penduduk timur tengah cenderung memilih partai islam ex: kemenangan IM di Mesir.
3.Bila barat menginginkan demokrasi ada di Timur Tengah, maka yang berkuasa adalah partai islam (Anekdot Husni Mubarak) maka dari itu AS dan sekutunya membiarkan monarki berkembang di Timur Tengah, kalau partai islam berkuasa kepentingan-kepentinga AS disana bakal terancam.
4.Partai non agamis di Indonesia sekarang cenderung mengislamisasikan agenda-agenda mereka sehingga bisa menarik lebih banyak pendukung
Faisal Assegaf (Journalist)-Moderator-Luthfi Assyaukanie(Freedom Institute) |
5.otherwise, partai agamis Indonesia cenderung menasionalisasikan agenda-agenda mereka juga untuk menarik lebih banyak pengunjung.
6.pada saat Ataturk menghapuskan sistem khilafah sekitar 1920-an, semua ulama-ulama islam di dunia geger dan mengadakan konfrensi dimana Indonesia juga diundang dan Indonesia tidak terlalu peduli dengan penggunaan sistem khilafah, jadi kalau sekarang aad aktivis-aktivis yang mengingkan kembali sistem khilafah. kata Pak Lutfhi Assyaukanie dari Freedom Institute "BASI"
Adam,Latif,Bu Emma (my lecturer from UI),Sugi,me,Feny and Omen |
No comments:
Post a Comment